Minggu, 28 November 2010

Bus "mengangkang" solusi macet di Cina.....


VIVAnews - China menggantikan Amerika Serikat sebagai negara paling banyak memproduksi gas rumah kaca. Juga sebagai pemakai energi paling boros di dunia.

Namun, negeri ini tak berdiam diri. China terus berusaha dan memikirkan cara untuk mengatasi masalah polusi. Salah satunya membangun armada bus yang bisa 'mengangkang' -- ini adalah salah satu skema futuristik China.

Dalam upaya penyelamatan lingkungan, 'go green' dan mengurangi kemacetan tanpa harus menggusur bangunan untuk melebarkan jalan, perusahaan Shenzhen Huashi Future Parking Equipment sedang mengembangkan "3D Express Coach", bus cepat tiga dimensi.

Inovasi ini memungkinkan mobil-mobil -- dengan ketinggian maksimal 2 meter melewati kolong bus, ketika kendaraan itu berjalan.
Bus china
Lalu, di mana penumpangnya? Bagian atas bus dirancang sedemikian rupa untuk mengangkut penumpang.

Menurut China Hush, "3D Express Coach", juga ramah lingkungan. Ia tak menggunakan bahan bakar fosil, yang tak hanya makin langka tapi juga tak ramah lingkungan.
bus canggih China

Bus canggih ini akan menggunakan energi kombinasi dari listrik dan energi matahari. Bus yang mirip trowongan ini bisa berjalan dengan kecepatan sampai 60 kilometer per jam dan mengangkut 1.200 hingga 1.400 penumpang.

Konstruksi trayek pertama sepanjang 115 mil akan dibangun di Distrik Mentougou, Beijing. Ini bukan lagi proyek impian. Sebab, pembangunannya akan dimulai akhir 2010.
Direktur Huashi Future Parking Equipment, mengklaim sistem ini relatif murah dan singkat. Hanya butuh waktu setahun dengan biaya 'hanya' memerlukan biaya 500 juta yuan atau US$73 juta untuk membangun sistem transportasi futuristik ini.

maceeeettt......maceeeetttt......maceeeettt

Macet…macet…macet…kata2 itu yang paling sering kita dengar diradio ataupun lihat di tv.kemacetan di Jakartatrafficjam mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi orang2 jakarta pada umumnya.Banyak aplikasi streaming yang memungkinkan orang untuk melihat secara langsung keadaan di beberapa ruas jalan untuk mengetahui macet atau tidak.Tapi kalau melihat streaming di handphone?saya rasa blum ada deh kayaknya,,dan ini juga tidak hanya untuk melihat kemacetan,tetapi juga terhubung ke CCTV dimana saja,,jadi bisa untuk melihat antrian bioskop,dan di tempat2 umum lainnya.

Huuuuuuuuuuuhhh,,,,,,,pagi-pagi dah maceeettttt......


Lalu lintas ibukota pagi dan sore hari selalu disuguhi oleh keadaan lalu lintas yang tidak bergerak. di sana sini tampak kemacetan mengisi setiap ruas jalan ibukota, apa yang salah? siapa yang salah?
Banyak pihak memprediksi, ibukota akan berhenti total bila pemerintah tidak segera mengambil langkah-langkah konkret dan strategis menangani kemacetan ibukota.
Pemerintah menilai perlunya pembatasan kendaraan roda dua atau sepeda motor, membatasi kendaraan dari luar Jakarta, dan mendorong pemanfaatan busway secara maksimal.
Sepeda motor, merupakan cara murah bagi sebagian orang untuk mengatasi kemacetan yang makin ruwet di ibukota ini. Memiliki kendaraan roda empat saat ini adalah kebanggaan yang mencitrakan kesuksesan seseorang. Pemiliknya betah menikmati kemacetan yang memang sudah menjadi realitas hidup di kota besar seperti ibukota demi sebuah gengsi, apa iya?
Sepeda motor dibatasi, itu artinya orang disuruh beli motor setelah itu dilarang jalan. Kalau kita mau sedikit jujur, kemacetan di jalan tol bukan akibat sepeda motor yang sudah boleh masuk tol, kemacetan di beberapa ruas seperti pertigaan Jagakarsa dan sepanjang jalan Raya Bogor (pertigaan TMII arah Cililitan) kerap dimacetkan oleh truk pengangkut sampah yang jam operasinya sama dengan jam kerja orang kantoran. Apakah lagi-lagi sepeda motor yang harus disalahkan.
Wacana baru yang ingin menaikan tarif parkir baik pinggir jalan atau gedung dan pusat perbelanjaan, harusnya terlebih dulu menyiapkan infrastruktur bila orang bawa mobil mulai berkurang, apakah busway saat ini sudah memenuhi syarat untuk dijadikan tulang punggung mass transportation. Wacana ini terinspirasi oleh negara tetangga seperti Singapura yang lebih dulu menerapkan, dan negara-negara Eropa yang mencapai jutaan rupiah perbulan (seperti diberitakan VIVAnews.com edisi Sabtu 13 Nopember 2010).
Buat penduduk Singapura atau negara-negara Eropa bukan perkara sulit dan mahal, toh pendapatan yang mereka terima tetap lebih tinggi, nah kalau hal tersebut diberlakukan di Indonesia, apakah tidak akan menambah kesan pemerintah baik Jakarta maupun Pusat tidak mau pusing urusan macet yang makin sulit terurai, akhirnya solusi yang dapat diberikan adalah tambah beban masyarakat Jakarta atau Indonesia kedepannya.
Seharusnya yang patut ditiru dari Singapura atau negara-negara Eropa tersebut adalah semangat dan action nya yang tidak pernah istirahat dalam meminimalisir kesemrawutan lalulintas.

pemadaman bergilir Jakarta terancam macet..................



Sebagian penduduk Jakarta mungkin harus mulai membeli sarana penerangan alternatif, karena di bulan Juli ini Jakarta akan mengalami pemadaman listrik bergilir. Selain itu dampak dari pemadaman bergilir ini juga sepertinya akan berpengaruh ke kondisi lalu lintas.

Pemadaman listrik bergilir 11-25 Juli diperkirakan berdampak buruk bagi Jakarta. Arus lalu lintas di lokasi pemadaman listrik bakal macet dan produktivitas UKM menurun. Namun, pasokan listrik untuk fasilitas umum, seperti RS dan KRL, tak dipadamkan.

Menurut Manajer Umum PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Purnomo Willy, Rabu (9/7) di Jakarta, pemadaman bisa menyebabkan lampu lalu lintas mati karena jalur listriknya ada di gardu umum. Kemacetan bisa terjadi di kawasan tertentu.

Transfortasi jakarta ibarat kanker akut

Smaller  Reset  Larger
Transportasi Jakarta Ibarat Kanker Akut
Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pakar transportasi dari Unika Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno menilai, transportasi Jakarta, ibarat penyakit sudah akut. "Ibarat penyakit kanker, Jakarta sudah akut, stadium tiga menuju empat," katanya saat dihubungi di Jakarta, Ahad (31/10).

Transportasi Jakarta, ketika memasuki musim hujan kondisinya semakin semrawut, bahkan Senin pekan lalu lumpuh setelah diguyur hujan beberapa jam. Menurut Djoko, penanganan Jakarta saat ini tidak hanya urusan Gubernur DKI Jakarta, tetapi harus melibatkan pemerintah pusat, yaitu Kementerian Perhubungan.

Sayangnya, hingga sekarang pemerintah tak terlihat mau mengambil kebijakan apa di sektor ini secara jelas. "Hanya wacana 17 langkah, tetapi langkah apa yang mau ditempuh, masih nihil. Terlalu lamban," katanya.

Djoko memperkirakan, siapa pun yang menjadi Menteri Perhubungan, jika orangnya tidak bersih dan punya inovasi, maka dipastikan tidak akan ada kemajuan. "Perlu ada revolusi mental pejabat di sektor transportasi," katanya.

Djoko menilai Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Djoko pandai, namun karena bukan bidangnya, jadi sulit berkembang. "Dia mungkin juga sudah lelah jadi menteri," sambungnya.

Djoko berpendapat, Jakarta harus diselesaikan dengan terobosan besar dan radikal dalam kebijakan transportasi massal. Transportasi massal yang dimaksud adalah seperti yang ada di Jepang, Perancis, Singapura dan sebagainya.

"Bagi yang sudah pernah ke sana akan terasa sekali bagaimana nyaman, aman dan murahnya transportasi umum di negara-negara tersebut," katanya.

system transportasi jakarta tidak adilll

VHRmedia, Jakarta
- Sistem dan infrastruktur transportasi di Jakarta memanjakan pengguna kendaraan pribadi. Jakarta masih jauh dari keadilan transportasi.
 
Hal itu diungkapkan Darmaningtyas, penulis buku Transportasi di Jakarta: Menjemput Maut. Menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak konsisten mendukung transportasi umum.
 
“Pemerintah tidak konsisten. Ketidaknyamanan transportasi umum masih terjadi. Kecelakaan belum berkurang. Pemerintah hanya mendukung sarana kendaraan pribadi,” kata Darmaningtyas, Rabu (23/6).
 
Menurut Darmaningtyas, pembangunan fasilitas berkendara di Jakarta paling besar ditujukan untuk kendaraan pribadi. Sementara, masyarakat yang menggunakan kendaraan umum, sepeda motor, atau pejalan kaki belum diperhatikan.
 
“Yang difasilitasi melalui jembatan layang dan terowongan, khusus untuk kendaraaan pribadi. Kendaraan umum jarang menggunakan fly over, karena pergerakan penumpang umum di bawah jembatan layang,” kata Darmaningtyas.

Minggu, 24 Oktober 2010

Dikritik macet,,,,,,,,,,,presiden SBY berterimakasih

JAKARTA (Berita SuaraMedia) - Berbeda dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lebih memilih tinggal di Cikeas, mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau almarhum Gus Dur lebih memilih Istana Negara sebagai tempat tinggal. Alasannya: demi penghematan uang negara!

Hal ini diungkapkan oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid. Menurut Yenny, Istana Negara sebenarnya sangat tidak nyaman untuk ditinggali, karena selain banyak nyamuk, AC-nya terlalu dingin, suasananya juga seram.

"Istana sangat tidak nyaman untuk ditinggali, penuh nyamuk, dingin karena AC-nya sentral, serem suasananya. Tapi Gus Dur memutuskan tinggal di sana untuk menghemat uang negara," kata Yenny dalam akun Twitternya, Jumat (16/7/2010) malam.

Soal Istana yang serem ini, Yenny punya cerita. Adiknya, Inayah, sering diganggu oleh mahluk halus. Tapi Yenny mengaku tidak pernah diganggu.

"Bener, adikku Inayah yang paling sering digangguin (mahluk halus)," ungkap wanita yang pada Agustus 2010 nanti akan mendapatkan buah hati ini.
"Tapi kayaknya hantunya lebih takut sama saya, lebih menyeramkan soalnya hehe," tulis Yenny bercanda saat menimpali pertanyaan pengguna Twitter lain.

Yenny pun berharap, Presiden SBY mengikuti langkah Gus Dur yang mau tinggal di Istana meski tidak nyaman. Kalau dari awal SBY melakukan hal itu, imbuh Yenny, tentu komplain rombongan SBY bikin macet tidak akan terjadi.

"Andai presiden punya pikiran seperti Gus Dur, Insya Allah gak ada surat pembaca yang bikin heboh Istana seperti hari ini," kata wanita berkerudung yang pernah berprofesi sebagai jurnalis tersebut.

Sementara itu, Wakil Presiden Boediono dijadwalkan membuka acara Konvensi Nasional Humas (KNH) yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia pada Rabu (21/7) mendatang di Istana Wakil Presiden.

"Kami sudah bicara dengan bagian protokoler kepresidenan mengenai acara ini. Sudah ada kepastian bahwa Wapres akan membuka acara Konvensi Nasional Humas (KNH)," kata Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), Muslim Basya, saat konferensi pers di Jakarta.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikritik lantaran mobil iring-iringan yang mengantarkannya ke kediaman pribadi di Cikeas dianggap sering membuat macet. Orang nomor satu di republik ini pun berterimakasih atas masukan itu.

"Tentunya presiden juga akan melihat ini sebagai masukan, dan terimakasih telah dikoreksi," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha.

Usai mendapat kritikan melalui Redaksi Yth di sebuah surat kabar harian, presiden langsung menginstruksikan kepada internal Paspampres untuk melakukan penyelidikan dengan cermat atas laporan tersebut. Jika terbukti melakukan perbuatan sebagaimana yang diceritakan dalam surat pembaca, sanksi tegas akan diberikan kepada aparat yang bertugas.

"Kita harus tunggu dulu kira-kira bagaimana nantinya. Baru setelah itu terbukti, instruksi presiden jelas, harus diambil tindakan," ujar Julian.

Julian menegaskan, presiden selama ini tidak setiap hari pulang ke Cikeas. Jika berangkat ke Istana pun dilakukan pada pagi-pagi sekali dengan harapan tidak mengganggu lalu lintas.

Namun demikian, Julian juga berharap penyelesaian masalah ini secara komprehensif. Pemprov DKI Jakarta juga diharapkan mampu mengatur sistem transportasi secara baik, sehingga kemacetan bisa diminimalisir.

"Harus ada solusi yang komprehensif, karena kemacetan penyebabnya bukan hanya karena ini (rombongan presiden) saja," tutup mantan Wakil Dekan Fisip UI ini. (fn/d2t/ant) www.suaramedia.com